-->

6 Alasan Jepang Menjadi Destinasi Favorit untuk Kembali Lagi


Kedatangan saya ke Jepang 2 tahun lalu masih menyisakan memori - memori yang tidak bisa terlupakan. Bisa di bilang Jepang adalah salah satu destinasi Asia Timur yang selalu membuat saya ingin balik lagi dan lagi. Apalagi ketika tahu kalau warga Indonesia tidak harus membayar visa lagi untuk pergi ke Jepang.

Harus di akui kalau salah satu magnet jepang adalah kemajuan teknologi yang masih bisa menyatu dengan kultur yang berjalan se irama. Belakangan ini Jepang sangat di gandrungi wisatawan Indonesia terutama ketika beberapa budget airlines meluncurkan tiket-tiket promo dan beberapa travel agent menjual paket tur murah ke Jepang. Mungkin saya adalah salah satu orang yang selalu ingin balik lagi dan lagi ke Jepang. Tahun ini saya memiliki rencana untuk menghabiskan winter di daerah Hokkaido Jepang. Meskipun sudah menghabiskan 14 hari di jepang 2 tahun lalu, tetap saja selalu ada alasan yang membuat saya selalu ingin kembali ke jepang.

1.    Kemudahan Transportasi
Kemajuan teknologi Negara Matahari Terbit ini sudah sangat terkenal khususnya pada bidang transportasi. Jepang memiliki Shinkansen (kereta cepat Jepang) yang dapat mengantarkan penumpang dengan jaraj 500 km dalam waktu tempuh hanya 4 jam. Adanya beberapa alternatif transportasi seperti MRT, Metro Subway, dan bus membuat Jepang sangat ramah bagi para wisatawan khusunya solo traveler. Beberapa produk unggulan yang di canangkan oleh pemerintah jepang adalah “JAPAN RAIL PASS”. Sebuah kartu yang bisa saya bilang adalah kartu ajaib karena fungsinya yang super ajaib. Singkat deskripsi, Japan Rail Pass adalah sebuah kartu yang di khususkan untuk wisatawan dan hanya bisa di beli di luar Negara Jepang atau sebelum anda memasuki Negara Jepang.

Kartu ini bisa di beli seharga 350 – 400 USD dengan fasilitas akses semua transportasi kereta di bawah brand JR (shinkansen, MRT), yang menurut saya adalah BEST DEAL, karena 1 tiket oneway shinkansen bisa mencapai 100 – 200 USD, dengan adanya JR Pass kita tidak harus mengkhwatirkan mahalnya naik shinkansen dan bisa lebih menghemat waktu jika berencana traveling antar kota di Jepang.

2.    Belanja Barang-Barang Lucu Nan High-Tech di Tokyo
Hal paling susah di hindarin ketika ke Jepang adalah, menahan rasa untuk belanja. Kalau punya uang sekarung maunya beli semua stationary lucu yang di jual di toko - toko kecil sepanjang jalan di Tokyo, atau hunting barang - barang vintage ber style harajuku di Harajuku Street, sampai belanja beberapa pakaian branded yang belum launching di Indonesia.

3.    Destinasi Kultur Jepang yang  Masih Kental di Kyoto
Jika berniat untuk melihat rumah - rumah atau temple tradisional Jepang, tempat yang sangat tepat adalah Kyoto. Berbeda dengan Tokyo yang serba metropolitan, Kyoto mampu membuat wisatawan kagum dengan arsitektur tradisional Jepang nya. Salah satu destinasi wajib yang harus di kunjungi adalah Fushimi Inari.
Fushimi Inari terkenal dengan 1000 gate merah yang sempat muncul di film Memoirs of Geisha. Jika mau melihat kota Kyoto dari ketinggian, kita bisa pergi ke Higashiyama. Highasiyama sendiri merupakan sebuah jalan yang di sekitarnya terdapat toko-toko pembelanjaan dengan bangunan tradisional khas Jepang.
Mau merasakan jalan ala tempo dulu di Jepang, yuk pergi ke Gion District !! Berjalan di Gion seperti berjalan di Theme Park. Oh ya jangan kaget kalau di Gion kalian akan menemukan wanita berkostum Geisha, karena gion sendiri dahulu kala terkenal dengan distrik nya para Geisha, oleh karena itu terdapat beberapa travel agent yang menyewakan kostum geisha.
Baca artikel tentang Kyoto di sini

4.    Bermain Salju dan Ski di bawah suhu 10 derajat celcius di Hokkaido
Memiliki 4 musim, harus di akui Jepang kian menjadi primadona wisatawan sepanjang tahun. Menikmati Autumn atau Spring di pertengahan tahun, atau wisata winter di akhir dan awal tahun. Wisata winter di Jepang umumnya berlangsung pada Desember sampai Februari.  Hokkaido adalah kota yang tepat ntuk bermain salju di Jepang. Letaknya yang berada di paling utara Negara jepang membuatnya memiliki musim salju relatif lebih lama daripada Tokyo, atau Osaka. Jika pada awal Februari salju sudah tidak turun di Tokyo, di Hokkaido salju akan turun samapai pertengahan Maret.
Hokkaido memiliki beberapa arena ski yang juga terkenal, dan pernah di gunakan untuk perlombaan ski. Salah satu yang saya datangi adalah niseko ski resort. Niseko merupakan desa kecil yang saat winter di penuhi tumpukan salju. Ketika tidak bersalju Niseko akan di penuhi dengan pemandangan ladang perkebunan.
Baca artikel tentang hokkaido disini 

5.    Keragaman Kuliner dari mulai sushi sampai café hipster
Sushiii !! siapa yang gak suka sushi, makanan ini paling pertama yang saya coba waktu sampai di Jepang. Yes, Jepang memang salah satu surge kuliner Asia. Bukan hanya sushi saja, tapi juga cemilan – cemila unik yang tidak bisa di temukan di Negara lain. Osaka terkenal sebagai tempat paling ideal untuk mencicpi takoyaki dan okonomiyaki. Di sepanjang Dotonburi, terpapar banyak street food yang menjual Japanese food.

Hunting sushi di Tokyo bisa pergi ke Tsukiji Market untk dapet seafood-seafood fresh. Japanese Ramen ? yes the place is in Hokkaido ! Mari beralih ke café café hipster yang tidak kalah ke populerannya. Buat penggemar doraemon, Doraemon Café di Fujiko Doraemon Museum (baca artikelnya di sini) menawarkan makanan dan minuman berkarakter doraemon. Atau hello kitty café di Jepang untuk penggemar Hello Kitty.

6.    Mengagumi Kultur Lokal yang Disiplin Namun Ramah
Yang saya tangkap dari orang – orang Jepang ketika 2 minggu traveling disana adalah keramahan mereka. Dari luar mereka terlihat seperti pekerja sibuk yang cool dan tidak punya waktu untuk bercengkrama. Saya adalah salah satu pengagum orang-orang on time, makanya traveling di Jepang memudahkan saya karena saya bisa membuat itinerary secara persis. Ketika rush hour, stasiun kereta akan di penuhi .

Yang ada di benak saya tentang orang Jepang yang disiplin adalah merka cenderung kaku dan tidak ramah tapi ternyata saya salah. Suatu hari ketika saya tersesat dan tidka memiliki koneksi internet, saya memberhentikan seorang pemuda berjas hitam untuk menanyakan jalan untuk mencapai satu tempat tertentu. Meski mengerti apa yang saya tanyakan dnegan bahasa inggris, pria ini terlihat gagap ketika menjawab, dan akhirnya pria ini berkata “ikuti saya” dan mengantar saya ke tempat tujuan dimana berbeda arah dengan tempat yang pria itu tuju sebelumnya. Hal ini tidak terjadi hanya sekali, karena saya mengalaminya 3 kali.

Ya memang Jepang selalu membuat ingin kembali lagi dan lagi. Kalau tahun lalu saya menulis blog bagaimana mendapat tiket murah ke Jepang (artikel disini), tahun ini saya akan mencoba lagi untuk mencarinya dengan datang ke  Kompas Travel Fair 2-4 Spetember 2016 di Plenary Hall Jakarta Convention center. Akan ada banyak tiket-tiket murah dan paket – paket wisata ke Jepang. Buat info lebih lanjut tentang Kompas Travel Fair bisa liat di website http://kompastravelfair.com/#

See you guys in Kompas Travel Fair :)

Cheers,
Kadekarini
website : www.kadekarini.com
Instagram : @kadekarini
twitter : @kadekarini
snapchat : kadekarini
steller : kadekarini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel