-->

12 Tips Mendaki Gunung Saat Berpuasa, Mendakilah Tanpa Mengorbankan Pahala Puasa


12 tips mendaki saat berpuasa yang akan kamu baca di bawah adalah beberapa cara supaya kamu bisa menikmati keindahan alam di ketinggian, sekaligus tetap mendapatkan pahala berpuasa. Kamu tidak maukan kehilangan pahala puasa karena sangat kelelahan saat mendaki. Toh yang wajib tuh puasanya bukan mendakinya.

Kenapa harus mendaki sambil berpuasa atau berpuasa sambil mendaki?. Karena mendaki tidak harus membuatmu batal berpuasa dan berpuasa tidak harus membuatmu diam di rumah, menggigit bibir bawah, menahan keinginan untuk menjamahi alam luas. Kamu bisa melakukan keduanya sekaligus, tanpa harus meninggalkan salah satu dari keduanya.

Mungkin, kegiatan mendaki gunung di bulan suci Ramadhan bukanlah hal yang mudah dilakukan begitu saja, mengingat kamu harus menahan lapar dan haus sambil berjalan gontai di atas track pendakian, jelas ini adalah kegiatan yang menguras energi. Tapi tenang saja, ketika kamu mengikuti 12 tips mendaki sambil berpuasa di bawah, semoga pendakian tidak mengganggu ibadah puasamu.

1. Tetapkan Niat yang Kuat, Baik Untuk Puasa ataupun Mendaki Gunung

Mendaki sambil menahan keinginan untuk makan dan minum akan memberikan tantangan lebih ekstrim dibanding mendaki pada hari biasa. Kamu tidak bisa minum pada setiap break atau ngemil saat istirahat. Bisa jadi, jalur pendakian yang landai pun akan terasa terjal saat dilewati ketika berpuasa. Namun, saat niat kuat sudah tertanam dalam hati, pasti kamu bisa melakukannya dengan baik.

Puasa sambil mendaki akan menjadi pengalaman berharga dalam hidupmu, rasa bangga akan meningkat berkali-kali lipat setelah kamu berhasil melakukannya. Karena tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut, ada orang berpuasa namun tidak mendaki dan ada orang mendaki tapi tidak berpuasa. Kamu melakukan keduanya sekaligus?, luar biasa!.

Niat adalah hal paling utama, jangan sampai, karena alasan naik gunung, kamu lupakan pahala puasa. Apalagi bila kamu sengaja mendaki untuk tidak berpuasa, kamu masih berani mengatakan bahwa alasan mendaki adalah untuk mendekatkan diri kepada sang maha pencipta?. Terdengar sangat lucu. Lebih baik, ikut pengajian atau mendengarkan kuliah tujuh menit, daripada mendaki malah puasamu batal.

Baca juga: 7 tips mendaki gunung saat musim hujan

2. Sebelum Sahur dan Mendaki, Berdo'a Kepada Tuhan YME

Setelah niat tertancap dengan kuat di sanubari, sekarang kita berdo'a kepada Allah YME, meminta kepadanya supaya dilancarkan setiap usaha kita, supaya kita bisa menjaga niat dan melakukannya dengan sempurna. Toh mendaki niatnya untuk mendekat kepadanya dan berpuasa untuk melakukan perintahnya. Tuhan pasti menuntunmu dan tidak membiarkanmu begitu saja.

3. Persiapkan Fisik dan Biarkanlah Dulu Tubuhmu Beradaptasi Dengan Suasana Puasa

Mendakilah setelah tubuhmu terbiasa dengan ritme rutinitas di bulan Ramadhan, jangan tergesa-gesa dengan melakukan pendakian di saat bulan suci baru dimulai. Apalagi kalau kamu tidak pernah puasa pada hari senin dan kamis, sudah pasti, hari-hari pertama akan terasa berat untuk dilewati.

Sebaliknya, mendakilah setelah tubuhmu terbiasa melakukan rutinitas di bulan suci Ramadhan. Terlebih dahulu, persiapkanlah fisikmu sebelum melakukan pendakin dengan olah raga ringan setiap sehabis sahur atau menjelang berbuka, hitung-hitung ngabuburit sambil melakukan kegiatan positif.

4. Hanya Membawa Barang Bawaan yang Sangat Penting

Sekali lagi, mendaki sambil berpuasa adalah kegiatan yang berat dilakukan. Menahan dahaga, menahan lapar, berjalan sepanjang jalur, bergelut dengan track pendakian, apalagi kalau harus menanggung beban carrier yang sangat berat. Pendakian akan terasa lebih jauh melelahkan.

Sebaiknya, gunakan pengepakan barang yang paling effisien, jangan membawa barang-barang berat yang tidak terlalu bermanfaat. Cukup membawa barang-barang yang akan sangat dibutuhkan. Lupakan kamera, cukup membawa smartphone dan lupakan tongsis, cukup membawa trackpoll. Lupakan semua barang bawaan yang kurang bermanfaat.

5. Bawalah Makanan yang Mengandung Banyak karbohidrat atau Bergizi

Lupakan kebiasaan menggantungkan kebutuhan energi kepada mie instan, selain tidak mudah di serap tubuh, mie instan pun akan mengeringkan tenggorokanmu, karena sifat mie instan adalah menyerap cairan dalam tubuh.

Sebaliknya, bawalah makanan yang banyak mengandung gizi dan karbohidrat, seperti sayuran, buah-buahan, kurma, oat meal dll. Bila kamu ingin mengetahui makanan apa saja yang direkomendasikan saat melakukan pendakian, sebaiknya kamu membaca 9 makanan praktis dan bergizi untuk mendaki gunung.

6. Sebelum Mendaki, Masukan Vitamin dan Minuman Ion ke Dalam Carriermu

Selain makanan yang mengandung banyak karbohidrat dan begizi, mendaki sambil berpuasa, kamu pasti membutuhkan asupan vitamin dan minuman ion pengganti cairan tubuh. 2 hal ini akan menjaga kebugaranmu, kesetabilan tubuh dan stamina di dalam pendakian yang kamu lakukan di bulan suci Ramadhan. Jangan sungkan memasukan 2 hal ini ke dalam carriermu, tidak akan menambah berat dan menghabiskan ruang di carriermu ko'.

7. Pilihlah Teman Pendakian yang Soleh dan Solehah

Saat hendak melakukan pendakian di bulan suci Ramadhan, kamu harus pintar dalam memilih teman perjalanan, untuk sementara, hindarilah mendaki dengan orang-orang yang memiliki track record buruk dalam urusan berpuasa. Sebaliknya, pilihlah teman yang sekiranya, sama-sama berniat kuat untuk menjaga pahala puasa di tengah-tengah pendakian.

Baca juga: 11 tips mendaki gunung untuk pemula

Sebab bisa jadi, teman perjalanan yang tidak berpuasa akan menjadi godaan paling berat dalam menunaikan kewajiban berpuasa. Bayangkan saja, saat kamu lelah, letih, lesu dan lemas menahan haus dan lapar. Eh, tau-tau ada teman yang sedang minum dan ngemil dengan enaknya di sampingmu. Apakah kamu bakalan kuat menahan godaan seperti itu?. Kecil kemungkinan geng.

Selain itu, saat kamu berjalan dengan orang-orang yang sama-sama berpuasa, kalian akan berbarengan dalam ritme perjalanan. Sedangkan, saat teman pendakianmu tidak berpuasa, dia akan berjalan dengan cepat seperti biasanya. Kamu?, berjalan gontai tertinggal jauh di belakang.

8. Pilihlah Gunung yang Memiliki Jalur Landai

Pastikan untuk tidak mendaki gunung-gunung tinggi ketika sedang berpuasa, jangan memilih gunung dengan track terjal, panjang dan menghabiskan waktu berhari-hari, apalagi mendaki gunung Jaya Wijaya atau sekalian Everest. Pilihlah gunung yang pendek dan memiliki jalur pendakian paling ramah.

Terpenting adalah rasa rindumu kepada ketinggian dan alam bisa terobati, pilihlah gunung-gunung yang mudah didaki, seperti gunung Papandayan, Bromo, Dieng dll. Saat mendaki gunung sambil berpuasa, perhatikan juga jalur mana yang kamu pilih.

9. Pilihlah Gunung yang Dekat dengan Tempat Tinggalmu

Perjalanan jauh tentu membutuhkan stamina dan energi yang prima. Bayangkan saat bepergian jauh sambil berpuasa, baik mengendarai kendaraan pribadi atau menggunakan angkutan umum, pasti akan sangat melelahkan, ditambah harus melakukan pendakian. Pasti akan membuatmu kecapean berat.

Jadi, sebaiknya kamu memilih gunung yang berada di dekat rumahmu, jarak yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu membuatmu cape hanya untuk melakukan sebuah perjalanan dari rumah menuju basecamp.

10. Mendakilah di Waktu yang Tepat

Mendaki sambil berpuasa tidak disarankan dilakukan pada siang hari, biasanya panas terik akan membuatmu semakin dahaga, cendrung akan lebih menguras tenagamu dan membuat godaan untuk berbuka semakin kuat. Lakukanlah pendakian di malam hari, misal setelah teraweh. Paling tidak, lakukanlah pendakian di sore hari, hitung-hitung ngabuburit, kamu bisa berbuka di tengah-tengah pendakian. Nikmat sekali, makan takjil sambil menyaksikan pemandangan indah di atas gunung.

11. Lakukan Pendakian dengan Perlahan

Jangan terlalu buru-buru, ritme perjalanan harus lebih pelan dibanding mendaki saat hari-hari biasa, selain untuk menghemat energi, dengan berjalan perlahan, kamu pun bisa terhindar dari mount snicker. Yakni, penyakit ketinggian yang disebabkan kurangnya adaptasi tubuh kita terhadap ketinggian.

Lebih keren lagi, dengan berjalan perlahan, kamu bisa menikmati pemandangan alam indah yang tersaji sepanjang track. Puncak itu bonus dan perjalanan ke puncak adalah proses. Nikmatilah proses sebelum kamu mendapatkan bonus.

12. Jangan Memaksakan Diri Untuk Sampai ke Puncak

Apabila tubuh dirasa sudah tidak kuat, terasa lemas dan kepala terasa pusing, jangan memaksakan diri. Bukan tentang berpuasa tapi tentang mendaki. Bukan harus berbuka tapi harus turun kembali. Bukan mengorbankan puasa tapi mengorbankan puncak. Sekali lagi, puasa yang wajib, bukan mendaki.

Baca juga: 5 tips mendaki gunung untuk perempuan

Demikian adalah 12 tips mendaki sambil puasa yang bisa saya sampaikan, semoga dengan membaca artikel ini, kamu masih tetap bisa berpuasa sambil melakukan kegiatan di alam raya. Mendekatkan diri kepada tuhan sambil mengerjakan perintahnya. Selamat bulan suci Ramadhan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel