-->

Blogger Answer 1 - Bagaimana Menjadi Travel Blogger


Do your work passionately and living your dream

That's my mantra to start the day, meskipun saya hidup dan di besarkan oleh keluarga yang mengabdikan hampir setengah hidupnya pada pemerintah, bukan berarti saya tidak perduli atas minat saya. Karena, bukankah adalah hak setiap manusia untuk bisa menghidupi dirinya sendiri dengan melakukan sesuatu tanpa paksaan. Akhir -akhir ini saya sering sekali mendapat pertanyaan, pertanyaan yang membuat saya sebentar mengerutkan dahi. Kemudian saya berpikir untuk membahas nya satu-persatu di blog saya.

Kak, bagaimana sih caranya jadi Travel blogger ?
Sebenarnya saya agak bingung menjawabnya, karena tidak dibutuhkan biaya atau keahlian khusus untuk bisa menjadi blogger. Everyone can be a blogger, now the question is "kamu mau ga ?". Untuk bisa resmi menjadi blogger kamu tinggal sign up di www.blogger.com. Kalau sudah mempunyai akun blogger, kamu tinggal pilih artikel apa yang kamu mau tulis di blog, tentunya yang sesuai dengan expertise kamu ya.

Sekarang tinggal bagaimana kamu manage blog kamu, ibaratkan blog kamu adalah sebuah platform untuk orang menilai diri kamu ketika mereka belum bertemu kamu in person. Pastinya gak mau dong di judge tidak bagus oleh orang ? Nah maka dari itu, sebisa mungkin treat blog kamu seperti branding diri kamu sendiri. Buat semenarik mungkin agar ketika orang berkunjung ke blog kamu memiliki ketertarikan lebih lanjut. 

Di dunia digital, semua serba di permudah, dengan menjadi blogger, berarti secara gak langsug kita sudah menjadi digital journalist, dimana jaman sekarang bukan hanya profesi jurnalis resmi saja yang bisa berbicara dan mengutarakan pendapatnya secara terbuka, tapi juga para blogger.

Kak, gimana si caranya kok bisa jalan-jalan terus kaya kaka?
Well, i don't really get the point of this question. Gimana kok bisa jalan-jalan terus ? Because i choose. Bukannya semua itu adalah sebuah pilihan ya ? ketika kamu memutuskan untuk traveling, pasti atas dasar keputusan kamu dong ? then what does the question mean ?
Kalau mau di kaitkan dengan tulisan diatas sebelumnya, jawaban nya ada pada kalimat "because i am living my dream"
Buat saya, traveling itu bukan suatu paksaan, bukan suatu ajang pamer, bukan sebuah "ikut-ikutan". Traveling itu adalah sebuah pembelajaran. Itulah alasan mengapa saya selalu melakukan perjalanan, karena terdapat pembelajaran yang berbeda-beda di dalamnya.

Kak, gimana bisa punya follower banyak di Instagram dan jalan-jalan sponsor in ?
It wasn't started that instant and easy. You know when you do everything with heart, oppurtunities will come to you. I never think that i could be like i am today. Traveling a lot for free and got paid. Do i have network link to get such those chances ? no, i haven't. You know i am just an ordinary student who always curious about the things.

Gimana caranya bisa dapat follower banyak di Instagram. I didn't work for it. Cuma karena emang suka foto. It was all started when i was still in college on UGM, Yogyakarta. Karena jadi anak rantau, sering banget kesana-kemari buat eksplor Yogya. Naik travel ke Malang sendirian in my first year of college, cuma karena penasaran pengen ke Bromo. Then, i made an account on instagram to post my traveling journey on instagram. Tiga tahun yang lalu belum banyak akun-akun yang mengkhususkan dirinya tentang traveling, dan saya bisa dengan bangga mengutarakan bahwa akun kadekarini adalah salah satu akun yang menginspirasi akun akun instagram lain untuk traveling. Happy ? of course ! coz that's what i shared for ? to inspire others to travel since young.

Ketika akun sosial media kita sudah memiliki materi dan mampu menginspirasi orang lain, disanalah muncul sponsor yang akan datang. Well guys, you don't need to begging or work for it, coz they will come to you when you are "something" right ?
Dek, sekarang semua trip lo udah pake sponsor ya ?
Beberapa kali dapat pertanyaan ini, then i think i should make it clear. Saya tidak pernah melakukan perjalanan yang di sponsori, perjalanan yang di biayai saya sebut menjadi "bekerja". Karena di dalam bekerja itu saya bukan sebagai traveler lepas yang bisa sesuka saya mengganti ittinerary. Dimana di trip bekerja ini saya harus menyesuaikan dengan ittinerary yang ada, mengambil foto yang bagus, memposting di sosial media saya serta mengaitkan nya dengan brand yang memakai saya untuk bekerja tersebut.

Sampai saat ini saya belum pernah menerima sponsorship untuk destinasi yang memang saya mau, kemudian mengajukan proposal untuk sponsorship, belum pernah. Jadi kalau bisa di liat lebih banyak perjalanan saya dengan biaya sendiri, khususnya peralanan ke luar negri dan perjalanan naik gunung.


Dengan kegiatan yang bisa tergolong extreme, menurut kaka penting gak sih asuransi untuk travel blogger ?
Well this is nice question, jujur saya emang tipe orang yang gak sayang diri sendiri. Buat saya, segala yang terjadi dan akan terjadi adalah takdir yang harus saya hadapin. But then, semakin banyak saya beraktivitas, saya jadi lebih berpikir "why do i think about myself?" gimana nasib teman teman atau keluarga saya yang hanya bisa dengan pasrah melihat kerabat dan anaknya yang menclok sana-sini dari gunung ke gunung, menaiki kendaraan yag tidak memiliki safety license, menyelam ke lautan yang kita tidak pernah tau akan terjadi apa. 

By close to nature means you don't have any choice to protect yourself. 

Dari yang selama ini saya hanya berfikir tentang membiayai hidup saya saat ini saja, sekarang jadi lebih berpikir maju ke depan. Salah satu moto hidup saya adalah :

Jika kamu bisa melakukan nya sendiri, lakukan sendiri tanpa merepotkan orang lain"

Kenapa ? karena kita tidak pernah bisa tahu apakah orang yang di mintai tolong tersebut iklas atau tidak, tidak pun kita bisa menilai dari penampakan luar saja. Dengan perjalanan saya yang bisa di bilang 70% mengancam nyawa, disinilah asuransi terasa penting bagi saya. Ketika terjadi sesuatu di saat saya traveling yang secara tidak disadari berdampak pada kesehatan. Siapa yang akan di bebani ? jangan jawab orang tua ! coz like what i said "never ask anything to someone if you can handle it". Kesehatan itu mahal, apalagi perobatan. Berjuta-juta di habiskan untuk mengembalikan kondisi badan agar pulih kembali yang di akibatkan oleh kecelakaan yang tidak di ingingkan.
Peran asuransi lah disini yang terasa sangat di butuhkan. Dengan konsep menyicil setiap bulan, sebenarnya kita sudah menabung untuk diri sendiri. Bukan untuk orang lain melainkan untuk diri sendiri. Dimana uang yang sudah kita tabung ini akan terlihat manfaatnya ketika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Selama ini saya belum pernah mengalami kecelakaan di alam yang tidak di inginkan, tapi siapa yang akan tahu ketika alam sudah berbicara ?

Dengan memproteksi diri dengan asuransi, berarti kita sudah perduli tehadap diri sendiri tanpa merepotkan orang lain. Ada begitu banyak pekerjaan di dunia ini yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi. Sebut sajalah atlit terutama yang berkecimpung dalam extreme sports, pilot pesawat terbang, para pekerja tambang, pekerja seni atau pekerjaan lainnya yang secara tidak langsung membutuhkan perlindungan. Apakah travel blogger termasuk ? Tentu saja iya, segala aktivitas yang behubungan dengan alam tidaka akan ada yang pernah tahu akan berbahaya atau tidak. Terlebih lagi tingkat mobilitas tinggi yang di miliki oleh para travel blogger. Bisa dibilang separuh waktu di habiskan di dalam pesawat. Terbang dari daerah lain ke daerah lain.

Jadi masih merasa asuransi itu tidak penting ?

cheers,
kadekarini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel