-->

Arsitektur Gua Sunyaragi yang Tersusun dari Tumpukan Batu Karang Abstrak



Kunjungan pertama saya ke Gua Sunyaragi ini adalah ketika menyaksikan Festival Pesona Cirebon yang di adakan oleh Kementrian Pariwisata Indonesia. Acara pagelaran pentas seni tari tradisional Cirebon ini di tempatkan di sebuah bangunan heritage yang memiliki arti sejarah sangat kuat bagi Kasultanan Cirebon ini. Malam itu, semua tata lampu sudah siap menyorot dan menyinari setiap langkah dan gerak tangan penari penari cantik. Hanya tampak sebuah sign bertuliskan “Gua Sunyaragi” yang sangat besar berwarna sangat mencolok.




Festival Cirebon ini termasuk acara yang besar, karena melibatkan bapak mentri Pariwisata Indonesia, Bapak Arif Yahya serta para penggerak wisata lainnya. Cirebon memang sedang berbenah dalam bidang pariwisata melihat potensi nya yang sangat besar. Kekaguman saya atas sebuah gua yang tersusun dari tumpukan batu karang yang tidak beraturan ini mengingatkan saya pada Taman Sari, Yogyakarta.


Kedua bangunan ini memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai tempat pemandian dan tempat bertapa para Raja dan Sultan pada jaman dahulu. Namun yang berbeda adalah, Gua Sunyaragi tidak di bangun dari berbatuan, melainkan semua elemen dindingnya terbuat dari batu kars yang konon di ambil dari sumber yang berbeda beda.



Diyakini Gua Sunyaragi di bangun atas dasar implementasi dari mimpi Sunan Gunung Jati yang pada cerita rakyat diceritakan bahwa ia berkali-kali bermimpi melihat keberadaan sebuah istana yang tidak terbentuk. Kemudian pada abad ke-17 datanglah kapal Tiongkok yang memuat batu-batu karang di Pelabuhan Cirebon, yang kemudian di pungut oleh Sunan Gunung Jati dan diberikan kepada rekannya yang kini menjadi arsitek dari Gua Sunyaragi.



Gua Sunyaragi merupakan komplek taman yang cukup luas, ada beberapa bangunan yang tersebar, namun bangunan utamanya adalah yang terletak di tengah yang tidak lain terbuat dari batu-batu karang. Menelusuri bangunan ini bagaikan menelusuri gua dengan banyak pintu, meski semuanya saling terhubung, semua akan berakhir pada kolam air yang konon dahulu menjadi tempat suci pemandian. Kalau mau menelusuri gua, siap-siap untuk selalu merunduk karena semua pintu di buat pendek hanya setinggi 150cm, hal ini untuk menyimbolkan bahwa sebagai manusia kita harus selalu rendah hati.


Tepat di tengah kolam air tersebut, terdapat patung gajah, dan pada bagian atas juga terdapat sumur. Konon katanya, motif batu yang ada di Gua Sunyaragi ini tidak dimiliki atau tidak muncul di daerah daerah lainnya.

Untuk melihat liputan dan foto foto lainnya bisa di klik dengan hashtag #PesonaCirebon via twitter atau instagram.


Cheers,
Kadekarini
website : www.kadekarini.com
Instagram : @kadekarini
twitter : @kadekarini
snapchat : kadekarini
steller : kadekarini


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel