Pendakian Gunung Ciremai Via Linggarjati, Lengkap Dengan Info Transportasi, Estimasi Biaya Dan Kalkulasi Waktu
December 17, 2016
Edit
Memiliki track paling terjal, dimulai dari mdpl paling rendah dan dihiasi segudang mitos menjadikan pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati sebagai perjalanan paling menantang dibandingkan dengan 2 jalur lainnya, Apuy dan Palutungan. Pilihan tepat untukmu, para pecinta tantangan.
Untuk mengetahui mitos apa saja yang ada pada jalur Linggarjati, sebaiknya kamu membaca 7 Misteri gunung Ciremai yang menyebabkannya menjadi salah satu gunung paling angker di Indonesia
Gunung Ciremai sendiri adalah gunung tertinggi di Jawa Barat, ketinggiannya adalah 3078 mdpl, memiliki 3 jalur pendakian, yakni
->> Jalur Apuy
->> Jalur Palutungan
->> Jalur Linggarjati
Khusus pada artikel ini, kamu akan mengetahui jalur pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati secara rinci. Penjelasannya sudah saya siapkan di bawah ini, simak sama-sama yuk,
Pendakian Gunung Ciremai Via Linggarjati, Lengkap Dengan Info Transportasi, Estimasi Biaya Dan Kalkulasi Waktu
Terminal Terdekat
Buat kamu, dari kota mana saja, tujuan utamamu adalah terminal Cilimus, Kuningan, karena terminal Cilimus adalah terminal yang paling dekat ke Basecamp Linggarjati.
Untuk sampai di BC Linggarjati, ada dua opsi yang bisa dipilih, yakni naik ojek dengan biaya Rp 15.000 atau naik angkot dengan biaya Rp 10.000. Lama perjalanan akan memakan waktu sekitar 45 menit.
Statsiun Kereta Api Terdekat
Bila kamu menggunakan kereta api, maka tujuan utamamu adalah statsiun Prujakan, berada di kab. Cirebon, bisa lanjut dengan naik bus menuju terminal Cilimus atau mencarter angkot untuk langsung menuju BC Linggarjati, harga tergantung tawar-menawar, jarak tempuh sekitar satu setengah jam perjalanan.
Basecamp Linggarjati
Berada di titik ketinggian 600 mdpl menjadikan BC Linggarjati sebagai BC terendah, dengan catatan, basecamp Apuy di titik 1.204 mdpl dan basecamp Palutungan di titik 1.100 mdpl.
Nama Linggar jati sendiri adalah sebuah nama desa yang terletak di Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sesampainya di basecamp, kamu bisa membeli tiket masuk dengan harga Rp 50.000 dan masih bisa melengkapi perlengkapan logistik yang masih kurang.
Jalur Pendakian Gunung Ciremai Via Linggarjati
Basecamp Linggarjati - Pos 1 (Cibunar)
Setelah membayar tiket masuk, persiapan mendaki sudah matang dan berdo'a. Waktunya melakukan sebuah perjalanan menyenangkan, sekaligus melelahkan. Dari basecamp, tujuan utama adalah pos Cibunar.
Awal perjalanan, kita masih berjalan di atas jalanan beraspal yang disambung oleh track tanah, pemandangan berupa hamparan ladang warga yang asri, track masih relatif landai, setelah berjalan selama 1 jam, kamu akan sampai di pos Cibunar.
Pos Cibunar sendiri adalah sebuah pos yang berada di ketinggian 750 mdpl, merupakan tempat terakhir untuk melengkapi keperluan logistik, di pos Cibunar masih terdapat warung, toko aksesoris, toilet umum, pangkalan ojeg dan ideal untuk dijadikan tempat camping ceria.
Pos Cibunar - Pos 2 (Leweng Datar)
Menuju pos Leweng Datar, track mulai memasuki hutan pinus yang menghadirkan suasana teduh nan hembusan angin sepoi-sepoi, masih terdapat warung kopi untuk istirahat sejenak sambil menikmati sapaan hutan pinus. jalanan berupa bebatuan padat yang mulai menanjak. Menuju pos Leweng Datar, mungkin akan memakan waktu sekitar 30 menit.
Pos Leweng datar adalah sebuah pos yang menyediakan area tanah yang tidak terlalu luas, hanya mampu menampung 4 tenda, di sana kamu akan menikmati suasana khas hutan tropis, lembab dan sejuk. Sebuah suasana yang layak dinikmati dengan segelas kopi.
Pos Leweng Datar - Pos 3 (Kondang Amis)
Masih dibalut oleh pemandangan hutan Pinus, tingkat kemiringan pun tidak berbeda jauh, tidak terlalu nanjak, jalanan berupa tanah padat, track sempit, dibutuhkan sekitar 30 menit untuk sampai di pos Kondang Amis.
Pos Kondang Amis, berada di ketinggian 1.250 mdpl, di sana kamu bisa melihat sebuah saung kecil untuk berteduh barang sejenak, tersedia pula tanah datar yang cukup luas untuk mendirikan banyak tenda. Sangat sejuk, sayang untuk dilewatkan, sempatkanlah untuk istirahat di pos Kondang Amis.
Pos Kondang Amis - Pos 4 (Kuburan Kuda)
Perjalanan menuju pos Kuburan Kuda tidak jauh berbeda dengan perjalanan sebelumnya, kemiringan masih stabil, bedanya, jalan semakin sempit dan hutan semakin lebat. Di tengah perjalanan, kamu akan menemui tanah datar yang cukup luas untuk beristirahat. Sekitar 1 jam menyusuri hutan, kamu bakalan sampai di pos Kuburan Kuda.
Sama halnya dengan pos Kondang Amis, di pos Kuburan Kuda, terdapat area tanah datar yang cukup luas, pemandangan masih berupa khas ala hutan tropis.
Pos Kuburan Kuda - Pos 5 (Pangalap)
Track tidak banyak berubah, baik jalanan, pemandangan atau keterjalan track. Masih sama seperti sebelumnya. Perjalanan menuju pos Pengalap akan menghabiskan waktu sekitar 1 jam.
Di pos Pengalap, terdapat tanah datar yang tidak terlalu luas, mungkin hanya cukup untuk menampung 4 tenda, kamu bisa istirahat di sana.
Pos Pangalap - Pos 6 (Tanjakan Seruni)
Perjalanan menuju pos Tanjakan Seruni, mulai membawamu kepada track yang menanjak, jalanan lebih lebar, pemandangan masih berupa hutan lebat, terdapat beberapa tanjakan, salah satunya adalah tanjakan Bin-Bin. Namun, tanjakan-tanjakan itu masih mudah kamu lewati karena banyak akar pohon yang membantu tanganmu untuk berpegangan.
Ada sebuah misteri saat kamu melewati pos Pangalap, yakni, akan ada seekor burung Jalak Hitam, seakan menjemputmu, dan Tawon Hitam yang akan mengikutimu sampai pos Tanjakan Seruni. Warga sekitar menghimbau agar pendaki tidak mengganggu atau menyakiti ke-2 hewan tersebut. Sebab misteri itu pula pos 5 dinamai pos Pangalap, artinya Jemputan.
Dengan jarak tempuh 1,5 jam, kamu bisa sampai di pos Tanjakan Seruni, sebuah pos yang menyediakan tanah datar yang tidak terlalu luas, mungkin hanya mampu menampung sekitar 3 tenda.
Pos Tanjakan Seruni - Pos 7 (Tanjakan Bapa Tere)
Setelah melewati Tanjakan Seruni, jalanan berupa tanah padat, kemiringan kian menanjak, sekitar 70 sampai 90 derajat, berpegangan pada akar pohon adalah cara tepat supaya bisa sampai di pos Bapa Tere, jangan membuat rencana untuk mendirikan tenda di tengah-tengah perjalanan menuju pos Tanjakan Bapa Tere, karena di sana, nyaris tidak ada tanah datar sama sekali. Kecuali kamu mau membuka lahan di kerimbunan hutan. Lama perjalanan, mungkin sekitar 2 jam.
Pos Tanjakan Bapa Tere merupakan sebuah tanjakan yang paling sadis, Bapa Tere dalam bahasa Sunda berarti Ayah Tiri, sebagaimana perlakuan ayah tiri kepada anaknya, tanjakan ini bersifat bengis dan menyiksa.
Pos Bapa Tere - Pos 8 (Batu Lingga). Ketinggian
Jalanan masih berupa tanah padat yang menanjak, pemandangan masih berupa kerimbunan hutan yang sudah sedikit terbuka, dibutuhkan 1 jam perjalanan untuk sampai di pos Batu Lingga. Batu Lingga sendiri adalah sebuah pos yang menyediakan tanah datar yang cukup luas.
Dalam tulisan saya sebelumnya, berjudul 7 Misteri gunung Ciremai yang menyebabkannya menjadi salah satu gunung paling angker di Indonesia menceritakan bahwa Dahulu, di Batu Lingga terdapat batu besar yang dipakai Sunan Gunung Jati untuk bertapa di Gunung Ciremai. Namun sekarang, batu besar itu dijatuhkan karena banyak orang yang menyimpan sesajen di atas batu besar tersebut.
Pos Batu Lingga - Pos 9 (Sangga Buana 1 & 2)
Dengan jarak tempuh sekitar 2 jam, perjalanan menuju pos Sangga Buana masih berupa tanah padat yang menanjak.
Sangga Buana merupakan pos terfavorit untuk mendirikan tenda, beristirahat, tidur sebelum melakukan summit atack menuju puncak Gunung Ciremai.
Pos Sangga Buana - Pos 10 (Pengasinan)
Selepas Sangga Buana, track berubah menjadi tanah padat yang berbatu, kemiringan masih bertahan nan terjal, pemandangan sedikit perlahan terbuka, pohon-pohon mulai menghilang, berganti dengan pemandangan wajah kota Kuningan yang aduhai. Berjalan sekitar 45 menit, kamu bakalan sampai di pos Pengasinan.
Ada sebuah cerita menarik kenapa pos 10 dinamai pos Pengasinan, yakni, saat Walisongo melakukan pendakian ke Gunung Ciremai, di sini mereka kehabisan bekal makanan, terpaksalah mereka hanya makan dengan nasi dan garam. Meskipun rasanya asin, namun mereka menemukan kenikmatan dalam makanan tersebut.
Di pos Pengasinan terdapat area lahan yang luas, cukup untuk mendirikan banyak tenda, namun, karena areanya yang terbuka, jarang pepohonan di sana, badai rawan terjadi, menjadikan pos Pengasinan bukan tempat ideal untuk mendirikan tenda.
Pos Pengasinan - Puncak Gunung Ciremai
Menuju puncak, adalah sebuah perjalanan singkat yang menyiksa, track berupa batuan yang menanjak dan jalanan kian menyempit. Tekad kuatlah yang akan mengantarkanmu ke puncak Gunung Ciremai.
Di Puncak Gunung Ciremai, kamu bisa menikmati hasil rasa lelah yang dirasakan saat menyusuri track. Di sana kamu bisa melihat pemandangan berupa samudra awan, 2 kawah kece nan indah. Serta terlihat pula Gunung Cikuray, Gunung Slamet, Gunung Galunggung, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Patuha, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro dan laut Cirebon.
Kalkulasi Waktu Perjalanan Dari Pos Linggarjati Menuju Puncak Gunung Ciremai
Pos Linggasana – Pos Cibunar (1 jam)
Poc Cibunar – Pos Leuweung Datar(30 menit)
Pos Leuweung Datar – Pos Kondang Amis (30 menit)
Pos Kondang Amis – Pos Kuburan Kuda (1 jam)
Pos Kuburan Kuda – Pos Pangalap (1 jam)
Pos Pangalap – Pos Tanjakan Seruni (1,5 jam)
Pos Tanjakan Seruni – Pos Bapa Tere (2 jam)
Pos Bapa Tere – Pos Batu Lingga (1 jam)
Pos Batu Lingga – Pos Sangga Buana(2 jam)
Pos Sangga Buana – Pos Pangasinan (45 menit)
Pos Pangasinan – Puncak Ciremai (30 menit)
TOTAL = 11 jam 45 menit. Tidak termasuk dengan waktu bermalam dan istirahat. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mendaki gunung Ciremai adalah 2-3hari 1malam/2 malam. Untuk perjalanan turun gunung biasanya hanya 7-8 jam.
Demikian adalah penjelasan detail tentang jalur pendakian Gunung Ciremai Via Linggarjati yang bisa saya sajikan. Setelah mengetahuinya, kapan nih kamu mau menjamahinya?
Ketahui juga Info Gunung Rinjani. letak, persyaratan mendaki dan jalur pendakian, semuanya bisa kamu ketahui di sini
Semoga bermanfaat dan salam lestari