-->

6 Misteri Gunung Pancar, Sentul, Bogor

misteri gunung pancar

Gunung Pancar terletak di kawasan Sentul, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang-Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Meski tidak terlalu tinggi (800 mdpl), namun keindahan alam gunung satu ini sangat populer di kalangan para penikmat alam. Pasalnya saat berkunjung ke sana, selain melakukan kegiatan berkemah, kamu juga dapat menikmati kesejukan air terjun dan kemesraan suasana hening di antara banyaknya pepohonan rindang.

Layaknya gunung-gunung lain di Indonesia, di balik keasrian alamnya, gunung Pancar pun memiliki beberapa misteri, termasuk di dalamnya mitos atau legenda. Nah, dalam tulisan yang sedang kamu saat ini, kita akan membahas 6 misteri yang terdapat di gunung Pancar. Berikut di bawah ini.

6 Misteri Gunung Pancar, Sentul, Bogor

1. Makna dari Nama Gunung Pancar

Banyak yang mengira bahwa arti dari nama gunung Pancar adalah sorotan cahaya. Namun menurut penuturan warga sekitar, pancar sendiri memiliki makna pasak, tonggak atau pancer. Hal ini bermakna bahwa gunung Pancar adalah sebuah tonggak yang membuat bumi yang kita diami tidak mengambang di lautan luas.

2. Legenda Gunung Pancar

Beberapa orang mempercayai bahwa gunung Pancar merupakan gunung yang pertamakali ada di dunia ini. Sangat berkaitan erat dengan makna namanya, sebagai tonggak utama dari semua kawasan di bumi.

Ceritanya, menurut kisah nenek moyang masyarakat sekitar, konon dahulu saat tidak terdapat satu pun gunung di bumi, bumi sering mengalami guncangan hebat, terapung di lautan luas. Kemudian, saat terjadi guncangan hebat, munculah gundukan tanah ke permukaan, membentuk sebuah gunung yang mampu memaku bumi, membuatnya tidak mudah tergoncang. Hari ini, gundukan tanah tersebut kita kenal dengan nama Pancar.

Oleh karenanya, gunung Pancar dipercaya sebagai awal dan akhir kehidupan di bumi. Bila gunung Pancar hancur, maka seluruh kawasan bumi akan ikut hancur.

3. Gunung Pancar Merupakan Pusat Kerajaan Makhluk Ghaib

Banyak orang berpendapat bahwa gunung Pancar merupakan sebuah kerajaan bagi para makhluk ghaib, konon katanya, saat hari kiamat hendak tiba, akan ada peperangan hebat nan besar di antara bangsa jin yang terjadi selama berhari-hari, peperangan dahsyat tersebut akan dimenangkan oleh makhluk ghaib dari kerajaan yang berpusat di gunung Pancar.

4. Terdapat Banyak Makam Keramat

Saat berkunjung ke gunung Pancar, kamu akan menemui banyak sekali makam keramat, banyak tokoh-tokoh berpengaruh di masa silam yang dimakamkan di sana, di antaranya adalah Mbah Raden Surya Kencana, Ki Mas Manggala, Mbah H. Dalem Putih, Mbah Kalijaga, Ki Mas Bungsu, Mbah Raden Balung Tunggal, Mbah Raden Lawulung dan Ki Mas Bungsu.

Maka tidak heran, banyak pengunjung yang datang ke gunung Pancar dengan niatan mencari wangsit atau sekedar ngalap berkah dari makam-makam tersebut. Ini merupakan hal lumrah bagi orang-orang yang percaya akan hal-hal ghaib.

5. Terdapat Benda-Benda Pusaka di Gunung Pancar

Selain mencari wangsit, banyak pula orang-orang yang berkunjung untuk mencari benda-benda pusaka. Sebab, mereka percaya bahwa di gunung Pancar terdapat banyak sekali benda-benda pusaka, tentu saja benda-benda tersebut bersifat ghaib. konon, pada waktu tertentu, akan muncul sebuah cahaya di puncak gunung Pancar, cahaya tersebut merupakan Besi Koneng, peninggalan salah satu tokoh sakti yang di makamkan di gunung Pancar.

6. Kisah Mister Pendaki di Gunung Pancar

Kisah ini berawal dari satu rombongan pendakian yang kesasar, di tengah hutan mereka dibuat terkejut karena menemui sebuah perkampungan yang ramai. Namun anehnya, penduduk kampung tersebut tidak menyapa rombongan itu, hanya melihat dengan mimik wajah yang datar tanpa ekspresi. Setelah berhasil keluar dari hutan, mereka pun menceritakan kejadian ini pada masyarakat sekitar, namun masyarakat pun tidak pernah tahu bahwa di tengah hutan gunung Pancar terdapat sebuah perkampungan.

Demikian adalah 6 misteri gunung Pancar, seperti mendaki gunung lainnya yang ada di Indonesia, bahwasannya saat melakukan pendakian, kita hendaknya menjaga tutur kata dan perilaku. Sebab, saya percaya bahwa setiap kita melakukan pendakian, berarti kita sedang bertamu, maka bersikaplah layaknya seorang tamu, termasuk saat melakukan di gunungnya Pancar.

Sumber gambar: hipwee.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel