-->

10 Fakta dan Misteri Gunung Penanggungan di Jawa Timur

misteri gunung penanggungan

Gunung Penanggungan, atau dahulu sering disebut gunung Pawitra, merupakan sebuah gunung yang memiliki ketinggian 1.653 mdpl, memiliki bentuk kerucut, ia juga dinyatakan sebagai gunung berapi yang sedang beristirahat, para sejarawan berpendapat bahwa terakhir terjadi letusannya pada tahun 200 M, sekitar 1 abad yang lalu.

Letak gunung Penanggungan berada di antara 2 Kabupaten (di Jawa Timur), yakni Kabupaten Pasuruan (di sisi timur) dan Kabupaten Mojokerto (di sisi barat), kurang lebih, berjarak 55 km dari kota Surabaya, masih satu gugusan dengan Gunung Welirang dan Gunung Arjuno, keberadaannya dikelilingi oleh 4 bukit, yaitu Bukit Gajah Mungkur (1.084 mdpl), Sarah Klopo (1.235 mdpl), Bekel (1.238 mdpl) dan Bukit Kemuncup (1.238 mdpl), hal ini membuatnya terlihat seperti nasi tumpeng.

Bila dilihat dari ketinggiannya, mungkin gunung Penanggungan merupakan gunung pendek yang tidak ada bedanya dengan gunung-gunung lain di Indonesia. Namun bila kita menelisik dari segi sejarah, peradaban dan misteri, maka kita bisa melihat keistimewaan gunung yang satu ini. Kamu bisa mengetahuinya lewat tulisan di bawah ini.

10 Fakta dan Misteri Gunung Penanggungan di Jawa Timur

1. Legenda Gunung Penanggungan

Menurut legenda, gunung Penanggungan merupakan salah satu gunung suci dari 9 gunung yang tersebar di Pulau Jawa, pembentukannya terjadi saat para dewa memindahkan gunung Meru (dari India ke Indonesia). Konon kala itu, para dewa bersepakat untuk memindahkan gunung Meru ke pulau Jawa agar tidak terumbang-ambing di lautan luas. Saat proses pemindahan selesai, ternyata gunung Meru yang diletakan di bagian timur pulau, membuatnya berat sebelah, miring. Oleh karenanya, para Dewa memotong sebagian gunung untuk dibawanya ke arah timur dan potongan tersebut sempat tercecer di beberapa tempat, gunung Penanggungan merupakan salah satu ceceran gunung Meru tersebut.


2. Sejarah Pembentukan Gunung Penanggungan

Menurut para ahli geologi, gunung Penanggungan terbentuk sekitar tahun 9560 hingga 9300 SM, satu generasi dengan Gunung Kelud, Gunung Welirang dan Gunung Arjuno Muda. Pembentukannya terjadi karena proses aktifitas generasi ke-3 di kompleks Anjasmoro-Welirang-Arjuno, merupakan penumpukan awan panas (aliran piroklastik).

3. Dipercaya Sebagai Salah Satu Gunung Suci

Seperti yang telah kita singgung di atas, gunung Penanggungan merupakan salah satu gunung suci dari 9 gunung suci lainnya yang berada di Pulau Jawa. Ia merupakan bagian dari gunung Semeru. Kesuciannya dimulai pada abad ke-10, hal ini diketahui dari penafsiran prasasti tua. Pada masa itu, Sri Maharaja Rake Hino Pu Sindok memerintahkan agar Desa Cunggrang tidak menyerahkan pajak pada kerajaan, melainkan hasil alam dari desa tersebut dipergunakan untuk memelihara bangunan suci bernama Dharmasrama ing Pawitra dan Sanghyang Prasada Silunglung yang terletak di area gunung Penanggungan.

Menurut kepercayaan Jawa Kuno, kesuciannya tidaklah terletak pada puncak gunung semata, namun seluruh area gunung Penanggungan, termasuk lerengnya, merupakan kawasan suci.

4. Merupakan Gunung yang Sarat Akan Objek Sejarah

Gunung Penanggungan merupakan area yang sangat bernilai dalam sisi sejarah, terlebih pada era Hindu-Budha di Indonesia. Pasalnya, kita bisa menemukan banyak sekali objek sejarah di area gunung Penanggungan, baik berupa bangunan atau sisa-sisa bangunan, prasasti kuno dan ceruk pertapaan. Pertama kali diketahui pada abad ke-19, dilaporkan oleh seorang kontroling bernama Broekveldt.

Setelahnya pada tahun 1935 hingga 1940, tim Dinas Kepurbakalaan Hindia Belanda, yang dipimpin oleh W.F. Stutterheim dan A. Gall, melakukan pencarian dan dokumetasi di gunung Penanggungan, hasilnya adalah ditemukannya 81 situs Candi dan objek purbakala di kawasan gunung tersebut.

Kemudian pada tahun 2012 hingga 2014, sebuah studi menyatakan bahwa terdapat 116 situs Candi dan objek purbakala yang ditemukan di kawasan gunung Penanggungan. Terakhir, pada tahun 2017, tim eksplore dari Universitas Surabaya menerbitkan laporan bahwa situs Candi dan objek purbakala di kawasan gunung Penanggungan berjumlah 198. Termasuk di dalamnya adalah struktur Gapura Jedong, Pertintaan Jalatunda, Candi Kendalisido dll.

Karena kekayaan peninggalan sejarah yang terdapat pada kawasan gunung Penanggungan, pada tanggal 14 Januari 2015, melalui surat keputusan Gubernur Jawa Timur, gunung Penanggungan dinyatakan Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Provinsi.

5. Misteri Keraton Kerajaan Majapahit yang Ditimbun

Sebuah kajian yang dilakukan oleh Turangga Seta mengisyaratkan bahwa gunung Penanggungan merupakan Keraton kerajaan Majapahit yang tertimbun, hal ini dilihat dari bentuk gunung yang menyerupai sebagian besar keraton-kerato kerajaan Majapahit di masa silam, seperti nasi tumpeng, atau kita bisa melihatnya bentuknya melalui bangunan Musium Purna Bhakti Pertiwi yang ada di Taman Mini Indonesia Indah(TMII).

6. Misteri Altar Kuno yang Tersembunyi

Meski tidak ada bukti konkret tentang keberadaan altar kuno di puncak gunung Penanggungan, namun beberapa penemuan seakan mengisyaratkan bahwa altar tersebut memang benar-benar ada. Misalnya seorang warga Inggris yang telah menjadi WNI. yang mengajar di Universitas Surabaya menemukan sebuah jalan tua yang mengelilingi gunung, jalan tersebut diperkirakan bisa dilalui oleh kereta kuda kerajaan Majapahit dan berakhir di puncak Penanggungan atau isyarat seorang anggota ekspedisi Universitas Surabaya yang mengatakan "bisa jadi situsnya ya gunung itu sendiri".

7. Vegetasi Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan ditutupi oleh vegetasi berupa hutan Montane, hutan Dipterokarp Bukit, hutan Ericaceous atau hutan gunung dan hutan Dipterokarp Atas. Sementara bagian atasnya terdapat padang rerumputan, berupa alang-alang dan gelagah. Kamu juga bisa melihat banyaknya pohon Kaliandra yang sengaja ditanam sebagai upaya penghijauan.

8. Jalur Pendakian Gunung Penanggungan

Karena memiliki jalur pendakian yang terbilang landai, gunung Penanggungan menjadi salah satu madona di kalangan para pendaki di Jawa Timur, biasanya para pendaki menjadikannya sebagai rute pemanasan, pengobat rindu kepada lelahnya pendakian, atau sebagai ajang pelatihan bagi para pendaki pemula. Bila kamu hendak menjamahinya, setidaknya ada 5 jalur yang bisa kamu lalui, di antaranya adalah;

-Jalur Wonosunyo (Gempol)
-Jalatunda (Trawas)
-Jalur Tamiajeng (Trawas)
-Jalur Kedungudi (Trawas)
-Jalur Ngoro (Mojokerto)

9. Tidak DItemukannya Sumber Air di Sepanjang Jalur Pendakian

Menurut beberapa sumber, di sepanjang perjalanan menuju puncak, kamu tidak akan menemukan sumber air. Oleh karena itu, bawalah persediaan air secukup mungkin, perkirakan selama perjalanan naik dan turun. Sehingga tidak ada cerita, bahwa kamu kehabisan persediaan air, dehidrasi, saat menjamahi gunung Penanggungan.

10. Cerita Misteri Pendaki Gunung di Penanggungan

Dilansir dari Candi.web.id. Konon ada dua orang kakak-beradik yang menjamahi gunung Penanggungan. Saat hari mulai gelap, mereka memutuskan untuk beristirahat di sebuah goa. Selang beberapa menit, mereka mendengar suara ribut yang berasal dari atas, pikir mereka mungkin itu rombongan pendaki lain yang sedang mengobrol, yang sampai di puncak duluan. Kemudian sebelum tertidur, mereka melihat cahaya senter di kejauhan, karena mereka mengira itu adalah senter milik pendaki lain, mereka pun mengajaknya untuk ikut bermalam di dalam goa, namun cahaya senter itu tidak juga mau mendekat.

Betapa terkejutnya kaka-beradik itu setelah sampai di puncak pada keesokan paginya, nyatanya tidak ada satu orang pun di atas puncak selain mereka berdua.

Demikian adalah 10 fakta dan misteri gunung Penanggungan yang telah kamu ketahui. Bahwasannya, gunung yang memiliki ketinggian 1.653 mdpl ini memiliki banyak sekali misteri dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Salam lestari

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel