-->

Pendakian Gunung Merbabu via Selo (View nya Subhanallah)

Mt Merbabu, Juli 2017

Gunung Merbabu terletak di Jawa Tengah, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten Boyolali, Magelang dan Salatiga., dengan ketinggian 3.142 Mdpl pada puncak Kenteng Songo & puncak Trianggulasi, serta puncak Syarif (3.119 Mdpl).


View Samudera Awan & Gunung Merapi Dari Puncak Gunung Merbabu

Puncak Gunung Merbabu (Kenteng Songo & Puncak Trianggulasi)

Gunung yang memiliki pemandangan sangat indah ini merupakan gunung berapi yang tidur, memiliki 5 buah kawah yaitu Condrodimuko, Kombang, Kendang, Rebab, Sambernyowo, dan memiliki beberapa jalur untuk didaki, yaitu :
  • Selo (Boyolali) - jalur lama
  • Gancik Selo (Boyolali) - jalur baru
  • Suwanting (Magelang)
  • Thekelan (Salatiga)
  • Chuntel (Salatiga)
  • Wekas (Magelang)

Seperti biasa, saya memilih jalur favorit para pendaki, yaitu Selo (Boyolali) - jalur lama.

Akses ke lokasi adalah yogyakarta atau Solo, naik bus dan turun di terminal Boyolali. Untuk menuju ke Selo dari kota Boyolali menggunakan bus kecil jurusan Selo. Karena Bus yang langsung ke Selo jarang maka biasanya hanya sampai Pasar Cepogo, dan dari pasar Cepogo ganti lagi bus kecil yang menuju Polsek Selo, dari Polsek menuju basecamp bisa dengan ojek atau charter pick up jika rombongan.

Jika menggunakan kereta api turun di stasiun Solo Balapan atau Stasiun Solo Jebres, lalu ke terminal Solo naik bis menuju Boyolali lalu ke Polsek Selo dan ke basecamp menggunakan ojek atau charter pick up jika rombongan.

Atau cara paling mudah bisa minta jasa antar jemput Pak Bari, namun sebelumnya harus pesan dulu ya...


Mendaki Gunung Merbabu adalah impian saya setelah Gunung Ciremai via Linggarjati.
Why ??? karena sejak dulu saya terpesona dengan view Merbabu..udah gitu aja.

Saya berangkat Hari Jumat sore, 7 Juli 2017 menggunakan motor dari arah Cirebon menuju Tegal - Semarang - Salatiga - Boyolali menuju Basecamp Selo, bersama Suami, dan dua orang sahabat bernama Agus dan Yusuf.


Saya, Suami, Agus, Yusuf


12 jam Perjalanan yang melelahkan, kami banyak istirahat, makan, dan sempat tidur beberapa jam di sebuah mini market setelah Alas Roban.

Kami mengandalkan GPS, melewati jalur alternatif terdekat dari Salatiga menuju Selo, melewati perkebunan dan perkampungan rumah warga, namun jalannya menanjak dan agak rusak, sehingga beberapakali saya dan Agus yang di bonceng suami dan Yusuf harus turun dari motor, berjalan menanjak....huhhh...hahhh..huhhh..hahhhh.

Dinner dulu biar strong dijalan 😂

Kondisi salah satu jalan alternatif

Setiba dibawah Pos Pendakian Selo ada beberapa rumah warga yang dijadikan basecamp, kami memilih basecamp Pak Bari untuk beristirahat dan packing ulang isi carrier.

Di basecamp Pak Bari menyediakan tempat menginap gratis, kamar mandi (Rp. 2000 - Rp. 5000, dari buang air, mandi air dingin hingga menyediakan mandi air panas), parkir motor (Rp. 5000,-), Makanan dan Minuman (Nasi soto Rp. 10.000, nasi rames Rp. 10.000, teh manis Rp.3000, dll), Souvenir, dan juga menjual/menyewakan perlengkapan mendaki serta jasa antar jemput pendaki.

Jalur Selo tidak ada sumber air, so pastikan membawa air dan logistik yang cukup.

Basecamp Pak Bari



Ini sebenarnya adalah pendakian yang sangat dadakan, secara dua hari lalu kami berempat
baru turun gunung melakukan Pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati (Enjoy trip 27 pendaki dijalur kejam).

Satu hari setelah dari Linggarjati Agus dan Yusuf berkunjung kerumah untuk membereskan perlengkapan pendakian. Karena memang sedang liburan sekolah Suami dan Agus berwacana mendaki lagi..mumpung masih libur dan kaki masih bisa diajak kompromi buat mendaki.

Terlontar ucapan Agus ingin ke Gunung Sindoro, tapi saya tidak mau. Dengan iseng, polos tanpa ekspresi saya bilang : kalau ke Merbabu saya mau !
Tanpa dikomando Suami dan Agus kompak meng iya kan, dan suami berkata : hayu lah ke Merbabu, besok tah ??
Whatttttt besokkkk ???!! (akhirnya setelah sok terkaget-kaget saya menyetujui....kwkwk)

Sejatinya Agus dan Yusuf berprofesi sebagai seorang guru SMP yang sedang liburan semester, begitupun dengan anak-anak saya saat turun dari pendakian Ciremai via Linggarjati mereka langsung cussssss liburan kerumah kakek nenek nya, dan libur masih satu minggu lagi, jadi akhirnya kami memutus melakukan pendakian ini mumpung libur masih lama, sehingga bersepakat jika ini adalah pendakian nan santai. Skip.

Pukul 12.00 kami memulai perjalanan menuju Pos Pendakian mengurus Simaksi Rp.11.000,-/orang.
Dan setelah itu...cussssss menuju Pos 1....melakukan pendakian santai layaknya wisata gunung 😍.

Gerbang & Pos Pendakian Selo


 

 



Seperti biasa, diawal pendakian saya selalu bermasalah dengan nafas ngos-ngosan..so dibawa enjoy aja, toh ini pendakian nan santai..mari perbanyak istirahat 😂.

Trek menuju Pos 1 menanjak landai dan banyak bonus, didominasi tanah, dipenuhi pepohonan dengan udara sejuk, kami berkali-kali istirahat, untuk ngemil, ngopi dan makan siang serta menikmati perjalanan dengan berfoto-foto, bahkan saya sempat tertidur saat istirahat..hebatkan ??!! 😅.




Trek menuju Pos 1




Oyaaa...dipertengahan jalan menuju Pos 1 harap berhati-hati ya..jangan sampai ngemil-ngemil atau memegang makanan/minuman karena banyak monyet didaerah ini yang siap mengikuti siapa saja yang memegang makanan/minuman 😂








 Pos 1, Dok Malang

Jam 15.00 saya sampai di Pos 1, artinya 3 jam perjalanan sudah termasuk banyak istirahat dan selfie-selfie.
Di pos ini cukup untuk mendirikan beberapa tenda, tapi sebaiknya jangan mendirikan tenda di pos ini karena banyak monyet 😛.
30 menit saya beristirahat...lalu melanjutkan perjalanan menuju Pos Kota, Simpang Macan.

*Setiap papan di pos-pos tertulis estimasi waktu perjalanan menuju pos berikutnya dan menuju puncak.


Pos 1





Trek menuju Pos Kota, Simpang Macan tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, tanah menanjak landai dan masih banyak bonus..nafas sudah agak mulai stabil.
Menuju Pos ini akan mulai tampak view Gunung Merapi.


Trek menuju Pos Kota, Simpang Macan




Pos Kota, Simpang Macan

Jam 16.00 saya sampai di Pos ini, 30 menit lebih cepat dari estimasi di papan (1 jam), entah lah...saya salah catat atau memang kami sangat strong 😂.
Di pos ini pun cukup mendirikan beberapa tenda, dan sebaiknya jangan mendirikan tenda di pos ini karena perjalanan menuju puncak masih sangat jauh.
Di pos ini saya ngobrol-ngobrol, menikmati view Gunung Merapi dan berfoto-foto sekitar 1 jam.



Pos Kota Simpang Macan



View Gunung  Merapi



Pukul 17.00 saya melanjutkan perjalanan menuju Pos 2.
Trek mulai menampakan perubahan, lebih terjal didominasi tanah dan bebatuan..enjoyyyy bro !!


Trek menuju Pos 2
 




Pos 2  

Jam 17.30 sampai, satu jam perjalanan untuk sampai ke Pos 2, sesuai estimasi yang tertulis di papan Pos Kota, Simpang Macan.
Pos 2 cukup untuk mendirikan beberapa tenda.
Satu jam saya beristirahat di Pos 2, ngemil-ngemil, ngopi dan menunggu waktu magrib sambil menikmati sunset dan pemandangan yang indah.


Pos 2





Jam 18.30 saya melanjutkan perjalanan menuju Pos 3.
Perjalanan malam, kami menyalakan headlamp...trek mulai menanjak lebih terjal lagi dengan sedikit bonus.
Kami hanya istirahat satu kali agar cepat sampai ke Pos 3, karena perut sudah tidak sabar minta di isi.


Trek menuju Pos 3



Pos 3, Batu Tulis

Jam 19.25 saya sampai di Pos 3, entah lah dimana papan bertulis Pos 3...saya sudah putar-putar pos ini tapi tak menemukannya, yang ada tiang besi tidak berpapan, mungkin papannya copot terkena badai...*mungkin loh yaa...

Kami segera memasak untuk mengisi perut yang sudah berisik berkicau minta diisi makanan...kami sangat lama istirahat di pos ini.

Pos 3




Pos 3 adalah lahan terbuka yang sangat luas sekali, banyak tenda berdiri disini, suasana ramai riang gembira.
Kami sempat galau ingin mendirikan tenda, malam hari pemandangan di Pos 3 sangat memukau.
Terlihat jelas Gunung Merapi berdiri dengan gagahnya, kerlap kerlip lampu-lampu kota, sinar bulan dan bintang yang terang membuat kami tak ingin beranjak dari tempat ini.
Saya pun sempat jalan-jalan menaiki bukit yang ada di Pos 3.

Tapi apa mau dikata, setelah perut diisi kami merasa strong kembali, sehingga memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Sabana 1 agar tidak terlalu jauh menuju puncak.

Menuju Sabana 1 adalah jalur paling terjal di pendakian via Selo ini menurut saya, jalan berdebu jika tidak ada hujan dan sangat licin jika hujan turun.

Tapi saya bersemangat berjalan di jalur ini, berjalan dengan cepat meninggalkan para lelaki lalu berhenti beberapa saat dan melanjutkan jalan cepat lagi, begitu seterusnya...rasanya sudah tak sabar ingin segera sampai di sabana 1.

Trek menuju Sabana 1

Sabana 1

Jam 22.25 saya sampai duluan di sabana 1...horaayyyyyyy, rasanya senang sekali.
Kami memilih-milih lahan untuk mendirikan tenda, tak sabar rasanya tubuh ini ingin masuk ke dalam sleeping bag 😅.


Sabana 1


Lahan sangat luas di Sabana 1, kami mondar mandir mencari lahan, saking luasnya kami malah bingung ingin mendirikan tenda dimana..kwkwk. 

Sebenarnya sih banyak pertimbangan juga...cari tempat aman, agar tak terkena badai...agak-agak kuatir juga pernah melihat video di Instagram kejadian badai yang pernah terjadi di Merbabu..heuheu.
Setelah kesana kemari mondar-mandir akhirnya dapat lahan yang pas...ahaaaaaa....!

Cuaca sangat dingin pilu, minyak goreng dan telur beku semua...harapan ingin tidur cantik bersama slepping bag musnah sudah.
Para lelaki sudah tidur duluan, ngorok gelisah...pasti tidur tak tenang karena dingin.

Saya lebih memilih masak nasi, daging rendang, orak arik telur sampai menjelang subuh agar badan sedikit hangat berada dekat kompor.
Setelah masak...saya tidur dengan tidak cantik tentunya.....brrrrrrrrrrrrrrrrr dingin !!

Pagi-pagi suami membangunkan saya, meminta saya berpindah tempat yang terkena sinar matahari agar tubuh saya hangat..tapi yang ada saya malah tidak bisa tidur lagi.
Saya membuka tenda...wowwww...keren banget view nya...wawwww..wawwww 😍

Sabana 1





Setelah malas-malasan, jalan-jalan disekitar Sabana 1 dan makan, saya melanjutkan perjalanan jam 09.50 menuju puncak....pede banget ya mau muncak baru pergi jam segini...haha.
Hati riang gembira...walau melihat puncak masih jauh dan harus naik turun bukit tak mengapa....pemandangan nan indah mengobati rasa letih saya, mari perbanyak istirahat dan berfoto-foto 😘.

Trek menuju Sabana 2
 







Sabana 2

40 menit perjalanan, Jam 10.30 saya sampai di Sabana 2.
Lahan untuk mendirikan tenda sangat luas.


Sabana 2



Saya tidak beristirahat di Sabana 2, karena jalan sepanjang pos ini datar membuat saya tidak merasa letih...ingin rasanya berlari-lari, tapi takut dibilang sok setrong ! 😅

Perjalanan dilanjutkan ke Watu Lumpang. Trek tidak berbeda jauh dari sebelumnya...


Trek menuju Watu Lumpang



Watu Lumpang

Jam 11.30 saya sampai di Watu Lumpang, tempat yang luas untuk beristirahat, tapi sebaiknya tidak mendirikan tenda disini karena lahan terbuka tidak ada pepohonan.


Watu Lumpang





Trek menuju puncak terlihat berat, tapi setelah dijalani tidak seberat yang terlihat...letih sudah pasti ditambah terik matahari yang menyengat, tapi saya enjoy saja, banyak istirahat dan foto-foto menikmati pemandangan disekitar yang tak habis-habisnya membuat saya terpesona.


Trek menuju Puncak






Puncak 

Sekitar jam 12.00 - 13.00 saya sampai di Puncak Kenteng Songo dan di lanjutkan ke Puncak Trianggulasi.

Luar biasa pemandangan yang bisa saya lihat di puncak, yang paling menakjubkan adalah samudera awan menutupi sebagian Gunung Merapi berada didepan mata..Subhanallah..kerennnn...kerennnn...kerennnn !!!


Samudera Awan & Gunung Merapi dari Puncak Gunung Merbabu
 





Puncak Kenteng Songo 



Puncak Trianggulasi.
 

 



Dari Puncak Kenteng Songo menuju Puncak Trianggulasi.



Kami sepuasnya menghabiskan waktu sekitar dua jam di puncak, turun kembali jam 15.30 menuju Sabana 1 dan bermalam kembali di Sabana 1.


View turun dari puncak



Dinner ditenda



Esok hari jam 12.00 kami melakukan perjalanan turun menuju basecamp.
Sepanjang perjalanan di selimuti kabut tebal, sejuk rasanya...dan saya paling suka menghirup dalam-dalam bau kabut ...uhhhhhhh enaknyaaaa 😘.



Perjalanan Turun
 Sabana 1

Pos 3

Alhamdulillah... Jam 14.45 saya sampai di basecamp, 2 jam 45 menit perjalanan turun dari Sabana 1 menuju basecamp sudah termasuk istirahat di Pos 3, Pos 2, Pos 1.
Kami langsung makan dan beristirahat, Jam 17.00 kami pulang menuju Cirebon...jalan-jalan santai melewati dan mampir ke kota Magelang dan Semarang.

Pendakian kali ini saya betul-betul menikmati.
Terimakasih yang sedalam-dalamnya untuk Suami, Agus dan Yusuf yang selalu setia membuat saya nyaman, enjoy dan happy dalam pendakian ini 😊.

Hai Merbabu, aku jatuh cinta padamu !!



















Photo by desi, nono, agus


Artikel lainnya (KLIK) :

Traveler (Mountain Climbing) :


Tours (Traveling, Camping, Hiking) :
⏩ Wisata Religi ke Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon

Kuliner :
⏩ Kuliner Bandung : Kedai MeHek, maknyus harga bersahabat !!


Info :
⏩ 6 Tips Aman Persiapan Mendaki untuk Pemula dan Bukan Pemula
⏩ Fenomena Pendaki Kertas di Puncak Gunung 
⏩ Kisah Mistis Saat Pendakian Gunung
⏩ In Memoriam, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (Bpk. Arief Agustianto)




http://adventuresenja.blogspot.co.id/p/contact.html

http://adventuresenja.blogspot.co.id/p/about.html

http://www.javashe.com/2018/04/meizitang-slimming-capsule-original-bpom.html



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel