Sejarah Gunung Kinabalu dari Kisah Legenda Malaysia
January 11, 2018
Edit
Gunung Kinabalu memiliki ketinggian yang mencapai 4.095 mdpl, ia merupakan gunung tertinggi di Malaysia dan menempati urutan ke-3 dalam barisan gunung tertinggi di Benua Asia, ketinggiannya masih lebih rendah, 789 meter, dibanding dengan gunung Jayawijaya yang merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
Letak gunung Kinabalu berada di daerah Ranau, Kundasang, Kota Sabah, Malaysia bagian Barat, menempel dengan Indonesia di tanah Kalimantan, masuk dalam kawasan World Heritage UNESCO yang merupakan taman nasional pertama di Malaysia, diresmikan pada tahun 1964.
Bagi sebagian besar masyarakat Malaysia, khususnya penduduk Sabah, gunung Kinabalu merupakan bagian penting bagi diri mereka, ia adalah simbol kebanggaan, kebesaran dan semangat persatuan. Sementara, dari segi spiritual gunung Kinabalu dipercaya sebagai tempat bernaungnya roh para leluhur.
Tidak berbeda jauh dari gunung-gunung yang berada di Indonesia, gunung Kinabalu pun menyimpan berbagai kisah legenda dan misteri di dalamnya.
Banyak sekali versi tentang sejarah dan kisah legenda yang berhubungan dengan gunung Kinabalu, salah satunya dan yang paling populer di kalangan masyarakat adalah kisah tentang seorang pangeran dari negeri Cina yang membunuh naga penunggu gunung Kinabalu.
Kisah Legenda Gunung Kinabalu, Sang Pangeran dari Negeri Cina
Konon pada jaman dahulu, gunung Kinabalu dijaga oleh seekor naga raksasa yang tidak ada satu orang pun dapat melawannya. Semua penduduk dunia takut untuk menjamahi gunung Kinabalu. Sementara, semua manusia sangat menginginkan mutiara berharga yang tersimpan rapih di salah satu sudut gunung Kinabalu.
Hingga pada suatu masa, seorang pangeran dari negeri Cina datang untuk merampas mutiara tersebut, setelah melakukan pertempuran yang dahsyat dan sengit, akhirnya ia berhasil menewaskan sang naga dan membawa mutiara berharga gunung Kinabalu.
Kisah tersebut terus berlanjut, saat hendak pulang ke negeri Cina, sang pangeran kemudian melihat seorang gadis cantik dari suku Kadazan (suku asli daerah Sabah). kemudian ia berhasil menikahi gadis tersebut. Namun setelah beberapa saat dari pernikahan tersebut, entah mengapa sang pangeran malah pulang ke negeri asalnya dan menelantarkan si gadis, istrinya.
Karena merasa sedih, kecewa, hancur dan patah hati, kemudian gadis Kadazan pergi ke kawasan gunung Kinabalu untuk menenangkan hatinya, namun ia malah terus-terusan menangis saat berada di gunung Kibalu. Saking lama menangis dan sering mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya, gadis Kadazan berubah menjadi batu.
Kisah di atas merupakan awal mula penamaan gunung Kinabalu. Dimana kata 'Kina' memiliki arti Cina dan 'Balu' memiliki makna Janda. Berarti gunung Kinabalu bisa diartikan sebagai 'Jandanya Pangeran Cina'.
Nama Gunung Kinabalu Bagi Suku Kadazan
Sementara, suku Kadazan memiliki versi tersendiri dalam penamaan gunung Kinabalu. Menurut mereka gunung Kinabalu juga bisa disebut dengan nama 'Aki Nabalu' yang memiliki makna 'gunung Nenek Moyang'. Hal ini menggambarkan bahwa gunung Kinabalu merupakan tempat bersemayamnya nenek moyang atau leluhur mereka.
Bentuk Naga Sang Penunggu Gunung Kinabalu
Satu versi mengatakan bahwa naga yang dahulu menjaga mutiara di gunung Kinabalu memiliki bentuk rakasasa, berbadan besar, berlehar dan berekor panjang. Kulitnya seperti sirip ikan, berkilauan.
Sementara versi lainnya menyebutkan bahwa bentuk naga tersebut mirip dengan ular tedung, namun memiliki kepala yang besar.
Baca juga;
[Info Tambahan] Nama-Nama Puncak Gunung Kinabalu
Demikian adalah sejarah gunung Kinabalu yang diambil dari kisah legenda Malaysia. Semoga dapat membantumu dalam mencari informasi tentang gunung Kinabalu.
Letak gunung Kinabalu berada di daerah Ranau, Kundasang, Kota Sabah, Malaysia bagian Barat, menempel dengan Indonesia di tanah Kalimantan, masuk dalam kawasan World Heritage UNESCO yang merupakan taman nasional pertama di Malaysia, diresmikan pada tahun 1964.
Bagi sebagian besar masyarakat Malaysia, khususnya penduduk Sabah, gunung Kinabalu merupakan bagian penting bagi diri mereka, ia adalah simbol kebanggaan, kebesaran dan semangat persatuan. Sementara, dari segi spiritual gunung Kinabalu dipercaya sebagai tempat bernaungnya roh para leluhur.
Tidak berbeda jauh dari gunung-gunung yang berada di Indonesia, gunung Kinabalu pun menyimpan berbagai kisah legenda dan misteri di dalamnya.
Sejarah Gunung Kinabalu dari Kisah Legenda Malaysia
Kisah Legenda Gunung Kinabalu, Sang Pangeran dari Negeri Cina
Konon pada jaman dahulu, gunung Kinabalu dijaga oleh seekor naga raksasa yang tidak ada satu orang pun dapat melawannya. Semua penduduk dunia takut untuk menjamahi gunung Kinabalu. Sementara, semua manusia sangat menginginkan mutiara berharga yang tersimpan rapih di salah satu sudut gunung Kinabalu.
Hingga pada suatu masa, seorang pangeran dari negeri Cina datang untuk merampas mutiara tersebut, setelah melakukan pertempuran yang dahsyat dan sengit, akhirnya ia berhasil menewaskan sang naga dan membawa mutiara berharga gunung Kinabalu.
Kisah tersebut terus berlanjut, saat hendak pulang ke negeri Cina, sang pangeran kemudian melihat seorang gadis cantik dari suku Kadazan (suku asli daerah Sabah). kemudian ia berhasil menikahi gadis tersebut. Namun setelah beberapa saat dari pernikahan tersebut, entah mengapa sang pangeran malah pulang ke negeri asalnya dan menelantarkan si gadis, istrinya.
Karena merasa sedih, kecewa, hancur dan patah hati, kemudian gadis Kadazan pergi ke kawasan gunung Kinabalu untuk menenangkan hatinya, namun ia malah terus-terusan menangis saat berada di gunung Kibalu. Saking lama menangis dan sering mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya, gadis Kadazan berubah menjadi batu.
Kisah di atas merupakan awal mula penamaan gunung Kinabalu. Dimana kata 'Kina' memiliki arti Cina dan 'Balu' memiliki makna Janda. Berarti gunung Kinabalu bisa diartikan sebagai 'Jandanya Pangeran Cina'.
Nama Gunung Kinabalu Bagi Suku Kadazan
Sementara, suku Kadazan memiliki versi tersendiri dalam penamaan gunung Kinabalu. Menurut mereka gunung Kinabalu juga bisa disebut dengan nama 'Aki Nabalu' yang memiliki makna 'gunung Nenek Moyang'. Hal ini menggambarkan bahwa gunung Kinabalu merupakan tempat bersemayamnya nenek moyang atau leluhur mereka.
Bentuk Naga Sang Penunggu Gunung Kinabalu
Satu versi mengatakan bahwa naga yang dahulu menjaga mutiara di gunung Kinabalu memiliki bentuk rakasasa, berbadan besar, berlehar dan berekor panjang. Kulitnya seperti sirip ikan, berkilauan.
Sementara versi lainnya menyebutkan bahwa bentuk naga tersebut mirip dengan ular tedung, namun memiliki kepala yang besar.
Baca juga;
- 2 Jalur pendakian gunung Argupuro, via Bremi dan via Baderan
- 2 Jalur pendakian gunung Wilis, via Bajulan dan via Kediri
- 4 jalur pendakian gunung Penanggungan
[Info Tambahan] Nama-Nama Puncak Gunung Kinabalu
- Puncak Tunku Abdul Rahman (Tunku Abdul Rahman Peak)
- Puncak Raja Edward (King Edward Peak)
- Puncak Telinga Keldai (Donkey Ears Peak)
- Puncak Kakak Buruk (Ugly Sister Peak)
- Puncak Oyayubi Iwu, 3.975 mdpl (Oyayubi Iwu Peak)
- Puncak St. John's, 4.090 mdpl (St. John's Peak)
- Puncak Low's, 4.095 mdpl (Low's Peak)
Demikian adalah sejarah gunung Kinabalu yang diambil dari kisah legenda Malaysia. Semoga dapat membantumu dalam mencari informasi tentang gunung Kinabalu.