6 Tips Aman Persiapan Mendaki Gunung Untuk Pemula dan Bukan Pemula
February 10, 2018
Edit
Antusias kalangan muda untuk mendaki sangat tinggi sekali, bahkan yang sudah tidak muda lagi, namun banyak yang hanya ingin ikut-ikutan tren tanpa memikirkan keselamatan.
Ingat gaes, mendaki gunung bukan perkara mudah, selain stamina harus prima, lahir batin pun harus siap, karena yang dihadapi adalah alam liar yang tidak bisa diprediksi medan, cuaca, serta bahaya disekitarnya.
Kali ini saya akan berbagi info dan pengalaman bukan saja buat pemula, tapi yang bukan pemula juga karena masih banyak pendaki yang bukan pemula kurang informasi dan pemahaman tentang persiapan mendaki.
So..jangan hanya berpikiran sampai ke puncak saja, tapi sampai puncak dan pulang kerumah dengan selamat.
Agar semua itu bisa tercapai, tidak ada salahnya saya memberikan sedikit tips demi kelancaran dalam pendakian.
1. Persiapan Mental dan Fisik
Kesiapan mendaki hal yang penting, kalau tidak siap lebih baik tidak usah.
Mental harus kuat, jangan punya pikiran aneh-aneh, bulatkan tekad dan niat.
Fisik yang prima sangat penting untuk menjaga stamina dalam pendakian.
Untuk pemula , dan yang sudah lama tidak mendaki paling sedikit lakukan olahraga teratur selama 1-3 bulan sebelum mendaki, lakukan dari yang ringan-ringan saja, bertahap sampai olahraga berat.
Olahraga yang dilakukan seperti jalan santai, lari, renang, jalan membawa beban dipundak, dan sejenisnya.
*Sesuai pengalaman pribadi, karena begitu antusias ingin mendaki lagi, saya melakukan olahraga lari serta angkat barbel setiap hari langsung pada tahap berat karena merasa kuat.
Alhasil, 3 minggu kemudian saya mengalami radang dibagian pinggul sehingga harus dibawa ke dokter.
Nah..apa yang saya lakukan jangan ditiru ya, lakukan secara bertahap saja.
Perjalanan dijalan datar berjam-jam di mall atau dimanapun itu tentu sangat melelahkan, bayangkan bagaimana lelahnya perjalanan dalam pendakian yang menanjak dari basecamp membawa beban carrier...sudah tentu luar biasa maknyus lelahnya kan ?
Nah..persiapkan mental dan fisik sob !
2. Perlengkapan yang safety
Perkara mendaki bukan hal mudah yang murah meriah, untuk memiliki semua perlengkapan butuh jutaan rupiah tentunya.
Harga dari satu itemnya saja bisa ratusan ribu hingga jutaan rupiah, bagaimana jika ber item-item ?
Maka jangan paksakan mendaki jika tidak punya perlengkapan yang memadai, mulailah menabung dan mencicil satu demi satu, kecuali kamu punya banyak uang, no problem lah..hehe.
Jalan keluar lainnya bisa meminjam atau menyewa perlengkapan mendaki, tapi ingat namanya pinjam harus dijaga baik-baik.
Perlengkapan yang diperlukan adalah :
1. Sleepingbag
2. Carrier
3. Sepatu gunung
4. Jaket
5. Matras
6. Senter / headlamp
7. Jas hujan / ponco
8. Tenda
9. Flysheet
10. Kompor
11. Cooking set / nesting
12. Masker / buff
13. Kupluk / topi
14. Sarung tangan
15. Kaos kaki
16. Trekking pole (optional)
17. Dll (masih banyak printilan-printilan lainnya #optional)
Ingat...carrier dan sepatu adalah hal yang vital dalam pendakian, karena menempel ditubuh selama pendakian, jadi pakailah carrier dan sepatu yang nyaman.
Untuk sepatu sebaiknya dilebihkan size nya 1 hingga 2 nomer agar kaki tidak lecet dan sakit.
*Pengalaman pribadi, pakai sepatu baru dengan size yang biasa saya pakai (tidak dilebihkan sizenya) luar biasa tersiksanya kaki dan jari-jari hingga sakit, lecet dan lebam-lebam, berjalanpun sangat sulit.
Ini terjadi jika perjalanan turun, karena kaki otomatis maju dari posisinya sehingga jari-jari menyentuh sepatu.
Jangan lupa pula membawa obat-obatan pribadi, minyak kayu putih, hot cream dan P3K.
Pakailah pakaian yang nyaman, sangat tidak disarankan memakai jeans karena tidak nyaman saat melangkah dan jika hujan atau basah akan susah kering dan akan berasa berat.
Untuk pendaki wanita, bawalah pembalut wanita walaupun tidak dalam keadaan haid.
Jika sedang haid, bawa vitamin penambah darah, jangan telat makan, banyak minum, dan jangan memaksakan diri jika tidak kuat.
*Pengalaman pribadi lagi nih, beberapakali pendaki wanita tiba-tiba haid saat pendakian dan tidak membawa pembalut sehingga meminta pada saya (saya selalu bawa pembalut wanita setiap mendaki).
Yang tak kalah pentingnya adalah logistik, ya iya donk, lu mau makan apa nanti ?
Bawalah logistik yang praktis agar tidak ribet namun sehat dan mengandung gizi, jangan lupa pula bawa air yang cukup dan cemilannya juga.
3. Pelajari gunung yang akan didaki
Yang saya amati, beberapa kalangan muda yang turut serta dalam pendakian sangat minim pengetahuan tentang gunung yang didaki.
Mereka lebih suka searching hal-hal berbau mistis tentang gunung yang akan didaki.
Hal tersebut membuat kamu malah berpikir aneh-aneh ketika mendaki, merasa ketakutan dan tidak tenang, tapi tetap tidak ada salahnya membaca agar kamu mempersiapkan mental dengan baik.
Banyaklah bertanya pada yang sudah berpengalaman, banyak membaca dan search di google.
Sebaiknya baca lokasinya, itenerarynya, bagaimana treknya, cuacanya, gejala alamnya, sumber airnya, dll.
Ini sangat penting..agar ketika mendaki tidak merasa kaget menapaki medannya.
Untuk pemula pilihlah gunung yang tingkat kesulitannya tidak tinggi untuk didaki, dan jangan dimusim hujan.
Jika kamu pemula mendakilah dengan teman yang sudah berpengalaman tentunya.
4. Pilihlah jalur pendakian yang legal
Untuk keamanan lewat jalur yang legal / resmi, jangan pernah melewati jalur yang ilegal / tidak resmi.
Karena dengan jalur legal otomatis harus membayar Simaksi dan mengisi data, nama pendaki tertera pada daftar petugas di basecamp, sehingga jika terjadi apa-apa (amit-amit) misalnya sakit, tersesat, pertolongan akan segera datang.
Disamping itu pada jalur legal biasanya petugas basecamp akan memberi peta dan pos-pos yang akan dilalui.
Disarankan lewatilah jalur favorit, karena jalur favorit biasanya jelas jalurnya karena banyak dilewati pendaki.
Jika merasa tersesat, jangan panik dan takut karena ini akan membuatmu semakin tersesat.
Diam lah sejenak untuk menenangkan diri, jika tidak yakin jangan meneruskan perjalanan, cobalah berteriak minta tolong..jika ada yang menyahut tunggulah hingga orangnya datang, jika tidak ada yang menyahut sebaiknya diam saja ditempat hingga pertolongan datang..hilangkan rasa panik dan takut, banyak-banyaklah berdoa.
5. Jangan memaksakan diri
Secara pribadi hal ini termasuk yang paling saya utamakan.
Dalam setiap pendakian saya tidak pernah memaksakan diri..karena faktor usia juga tentunya, santai saja yang penting sampai .
Jangan memforsir tenaga pada awal pendakian, karena akan berdampak letih yang teramat sangat saat dipertengahan perjalanan.
Berjalanlah dengan santai ketika mendaki, sesekali bercanda karena bisa sejenak melupakan lelah, dan beristirahat ketika benar-benar merasa letih.
Tetap teratur untuk makan dan minum agar tenaga tetap prima.
Jangan banyak melamun, pikiran jangan kosong, banyaklah berdoa ketika sedang diam.
Mendaki bukanlah ajang siapa paling kuat ? Bukan pula ajang pertandingan siapa yang tercepat, terhebat, dan siapa juaranya.
Jika itu yang ada dipikiranmu, kenapa mendaki ? Mungkin sebaiknya jadi atlit saja
Utamakan kebersamaan, saling tolong dan lupakan egois masing-masing.
Jika hujan turun segeralah memakai raincoat/jas hujan/ponco, apabila tidak memungkinkan jangan melanjutkan perjalanan untuk menghindari hipotermia.
Hipotermia adalah kondisi dimana mekanisme tubuh mengalami kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin, hingga bisa hilang kesadaran bahkan berhalusinasi, jika tidak segera ditangani akan menyebabkan kematian.
Jika mengalami hipotermia segeralah ganti dengan baju kering yang hangat, pakai penghangat (kayu putih), lalu pakai sleepingbag, sarung tangan, kaos kaki dan penghangat lainnya seperti emergency blanket, bisa pula memakai trashbag, dan peluk korban.
Beri minum sesuatu yang hangat, makanlah makanan yang berkalori tinggi.
Jika memungkinkan bawa kedalam tenda, segeralah buka bajunya lalu peluk tubuhnya (kedua-duanya jangan berpakaian), hal ini bisa membantu meningkatkan suhu tubuh.
Upayakan selalu mengajak korban bicara agar selalu sadar.
Jika sampai tidak sadarkan diri terus ajak bicara, dan tepuk-tepuk pelan pipinya hingga sadar kembali.
*Saya sering merasa kedinginan ketika istirahat ditiap pos maupun ketika berada di puncak, hal yang saya lakukan adalah memakai jaket serta sarung tangan, menutup wajah dari atas hidung sampai leher dengan buff, dan menggunakan kayu putih.
Jika masih dingin juga saya berjalan-jalan memutari pos/puncak, dan jika masih dingin juga saya meminta ijin pada suami atau rombongan untuk melanjutkan perjalanan..ini saya lakukan untuk menghindari hipotermia.
Lalu bagaimana jika kedinginan ketika sedang camp? pakai jaket, sarung tangan, buff, minyak kayu putih, makan, minum yang hangat, diam didekat kompor atau langsung masuk tenda ber sleepingbag.
6. Jagalah alam dan kebersihan
Yang terakhir, jangan pernah mengambil apapun dari gunung, seperti memetik bunga edelweis dan tumbuhan lainnya (kecuali tumbuhan yang bisa dimakan jika terpaksa).
Perlu dipahami hal tersebut adalah pelanggaran, yang melanggar kode etik pecinta alam / petualang dan melanggar undang-undang.
- Take nothing but picture (jangan mengambil apapun kecuali gambar).
- Leave nothing but foot print (jangan meninggalkan apapun kecuali tapak kaki atau jejak).
- Kill nothing but time (jangan membunuh apapun kecuali waktu).
So..tidak ada salahnya ikut melestarikan alam, agar mereka tetap indah dan tidak punah, selalu bisa dinikmati hingga kapanpun.
Jangan buang sampah sembarangan, jangan lupa pula membawa sampahmu turun, agar kebersihan dan keindahan alami gunung senantiasa terjaga.
Bersih itu indah sob..
Belajarlah menikmati alam, apapun kondisinya bersahabatlah dengan alam.
Mendaki adalah kebersamaan, saling bantu, dan merupakan ajang silaturahmi yang luar biasa, yang tidak bisa kita temukan dan rasakan jika berada dikehidupan sehari-hari.
Itulah 6 Tips Aman Persiapan Mendaki Gunung Untuk Pemula dan Bukan Pemula yang bisa saya bagikan, jika kurang berkenan dan kurang lengkap mohon maaf, karena yang saya tulis murni dari pengalaman, ilmu dan info yang saya dapat.
Tidak bisa dipungkiri, dalam pendakian tentu ingin sampai ke puncak.
Puncak adalah bonus, perlu diingat yang tersulit adalah menaklukkan diri sendiri, bukan menaklukkan puncak.
Alhamdulillah dengan tips tersebut saya bisa menaklukkan diri sendiri dan selalu pulang kerumah dengan selamat.
Artikel Lainnya :
Traveler (Mountain Climbing) :
⏩ Gunung Ciremai via Palutungan (Pendakian dadakan yang bikin nyesek jempol kaki)
⏩ Gunung Ciremai via Apuy (Jalur Ciremai paling pendek yang aduhai)
⏩ Gunung Ciremai via Apuy (Jalur Ciremai paling pendek yang aduhai)
⏩ Gunung Sumbing via Garung (Perjuangan menerjang badai, menuntaskan 3S)
Tours (Traveling, Camping, Hiking) :
Tours (Traveling, Camping, Hiking) :