-->

Sejarah Meletusnya Gunung Kelud di Kediri, Dari Tahun 1901-2014

sejarah gunung kelud

Sejarah letusan gunung Kelud dikenal sangat mematikan, karena didominasi oleh letusan-letusan eksplosif (ledakan) yang mampu menghasilkan endapan-endapan freatomagmatik, freatik, jatuhan piroklastik dan aliran piroklastik. Catatan menunjukan, sejak tahun 1.300 M, letusan gunung Kelud terjadi pada rentang waktu yang pendek, paling lama adalah 25 tahun. Hal ini menjadikan Kelud dilabeli sebagai gunung berapi yang berbahaya bagi manusia.


Sejarah Meletusnya Gunung Kelud di Kediri, Dari Tahun 1901-2014

Inilah gunung Kelud, meskipun tidak terlalu tinggi, hanya 1.731 mdpl, namun para ahli geologi dan sejarah setuju bahwa letusan gunung Kelud bisa sangat mematikan bagi manusia. Seberapa mematikan?. Kamu dapat mengetahuinya lewat ulasan yang telah saya siapkan di bawah.

Letusan Pada Tahun 1901

Pada tanggal 22 - 23 Mei 1901, letusan terjadi pada malam hari, dalam waktu singkat, sekitar pukul 03:00 dini hari, aktifitasnya meningkat seketika. Kawasan Kediri tiba-tiba diserang awan panas, bunyi letusan terdengar hingga Kabupaten Pekalongan, hujan abu terlempar jauh, sampai di Kabupaten Bogor dan Sukabumi. Saat itu, banyak korban jiwa yang berjatuhan, namun tidak ada data pasti tentang angkanya.

Letusan Pada Tahun 1919

Pada tanggal 20 Mei 1919, gunung Kelud kembali meletus, kali ini merupakan letusannya yang paling dahsyat di abad ke-20. Dentumannya terdengar hingga pulau Kalimantan, hujan abu sampai wilayah pulau Bali, hujan batu panas yang lebat melanda kawasan di sekitarnya, kota Blitar harus menanggung kerusakan parah, atap-atap rumah mengalami kerusakan hebat. Setidaknya, letusan ini menewaskan 5.160 korban jiwa.

Letusan Gunung Kelud Pada Tahun 1951

Pada tanggal 31 Agustus 1951, terjadi sekitar pukul 06:15. Dentuman keras terdengar sebanyak 4 kali, batu yang rata-rata seukuran kepalan tangan orang dewasa menghujani sebagian kawasan Margomulyo, mengakibatkan kerusakan di kawasan tersebut. Hujan abu yang terjadi sekitar satu jam berhasil mendarat hingga Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Setidaknya, letusan ini mengakibatkan 7 orang meninggal dan 157 orang mengalami luka-luka.

Letusan Pada Tahun 1966

Pada tanggal 26 April 1966, letusan terjadi pada pukul 20:15. Letusan ini mengakibatkan lahar panas mengaliri sejumlah sungai yang berada di lereng gunung, menyebabkan 210 orang meninggal dunia.

Setelah letusan ini, pemerintah segera membangun Terowongan Ampera di sisi barat daya kawah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko bahaya aliran lahar panas.

Letusan Pada Tahun 1990

Pada tanggal 10 Februari 1990, terjadi sebuah letusan yang tidak kalah hebat dibanding letusan-letusan sebelumnya, awan panas melanda kawasan di sekitarnya, radius sekitar 5km dari kawah, meskipun daerah yang rusak tidak terlalu luas, namun hujan abu bertebaran lebih luas, merusakan 500 rumah dan mengakibatkan 32 korban jiwa.

Tahun 2007

Sejak tanggal 30 Oktober 2007, aktifitas vulkanik gunung Kelud kembali meningkat, ditandai dengan gempa vulkanik dasar dan meningkatnya suhu air danau kawah. Bila gejala letusan hanya 40 derajat Celsius. Maka saat itu, air danau kawah di gunung Kelud mencapai 74 derajat Celsius. Jauh di atas normal, menyebabkan kerusakan pada alat pengukur suhu milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Pada tanggal 5 November 2007, kubah lava mulai muncul dan terus tumbuh di kawah Kelud, lebarnya mencapai 100 meter. Karena bukan letusan eksplosif, letusan ini mengakibatkan munculnya gejala unik dalam sejarah letusan gunung Kelud, yakni kehadiran asap tebal putih yang keluar dari tengah danau kawah.

Tahun 2014, Letusan Kelud Terdahsyat Sepanjang Sejarah

Pada tanggal 13 Februari 2014, gunung Kelud kembali meletus dengan letusan yang paling dahsyat sepanjang sejarahnya. Lontaran material vulkanik mencapai radius 17 km dari kawah dan lontaran abu menyebar hingga kawasan Jawa Barat menggambarkan betapa besarnya ledakan magma kala itu. Akibat tingginya intensitas abu, sejumlah bandara terpaksa harus ditutup dan diberhentikan beroperasi.

Umar Rosyadi, ketua tim pemantau aktifitas gunung Kelud dari PVMBG Bandung, mengatakan bahwa daya ledak dan dampak letusan ini melebihi gunung Merapi dan gunung Sinabung.

Baca juga;


Demikian merupakan informasi tentang sejarah meletusnya gunung Kelud di Kediri. Pengetahuan tentang sejarah gunung merupakan bagian dari cara kita untuk mengenal alam, sebelum benar-benar bisa mencintainya. Salam lestari.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel